Rabu, 01 Oktober 2014

logo UNSIL PTN



MAKALAH
METODE DAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM ISLAM
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam



Oleh :
Amalia Shaleha           132151045
Isma Nurhaliza            132151036
Nadya Suryani             132151063

Kelas 1B

PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2013

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita, sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW karena dengan jasa-jasanyalah budaya-budaya kejahiliyahan dapat terhapus dan muncul dunia yang penuh dengan peradaban. Makalah yang berjudul METODE DAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM ISLAM dibuat bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.    Ibu Hj. Heni Sukmawati, M.Pd  selaku dosen mata kuliah yang telah membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini;
2.    rekan-rekan sekelompok yang telah bekerjasama untuk menyelesaikan makalah ini;
3.    semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Sejauh apapun penelusuran penulis dalam proses pembuatan makalah ini, pasti terdapat berbagai kekurangan dan kekhilafan didalamnya. Oleh karena itu, permintaan maaf  yang sebesar-besarnya penulis sampaikan atas berbagai  kekurangan dan kekhilafan tersebut. Terakhir, penulis juga sangat mengharapkan berbagai koreksi dan saran-saran dari semua pihak sebagai bahan pembelajaran dan pembekalan bagi penulis dalam pembuatan makalah berikutnya.

Tasikmalaya, September 2013


Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................         I
Daftar Isi................................................................................................         II
Bab I Pendahuluan…………………………………………………….        1
A.    Latar Belakang……………………………………………..         1
B.     Rumusan Masalah………………………………………….         1
C.     Tujuan………………………………………………………         1
D.    Manfaat…………………………………………………….         2
Bab II Pembahasan……………………………………………………         3
A.    Pengertian Metode dan Media……………………………..         3
B.     Fungsi Metode dan Media………………………………….        4
C.     Macam-macam Metode dan Media……………………….           5
D.    Prinsip-prinsip Metode dan Media…………………………         12
Bab III            Penutup……………………………………………………….         14
A.    Kesimpulan…………………………………………………        14
B.Saran………………………………………………………..           14
Daftar Pustaka…………………………………………………………        15












BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan manusia dari segi intelektual, emosional dan spiritual. Upaya ini dilakukan oleh sekelompok manusia yang mampu melaksanakannya, karena seorang pendidik itu harus menguasai ilmu-ilmu yang akan diajarkan. Jika tidak, maka akan terjadi proses pendidikan yang membosankan bahkan mungkin menjadi aktivitas pembodohan. Hal ini diupayakan jangan sampai terjadi karena dapat merusak akhlak manusia dan akan berkembang pada rusaknya masyarakat, bangsa dan negara.
Dari pernyataan di atas, penting bagi seorang pendidik untuk mengetahui dan memahami apa saja yang diperlukan dalam proses KBM. Diantara hal-hal tersebut yaitu metode dan media pendidikan.  
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Apa pengertian dari Metode dan Media ?
2.      Bagaimana fungsi dari Metode dan Media ?
3.      Apa yang termasuk macam-macam Metode dan Media ?
4.      Apa saja yang menjadi prinsip-prinsip Metode dan Media ?
C.    Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      pengertian Metode dan Media;
2.      fungsi Metode dan Media;
3.      apa saja macam-macam Metode dan media;
4.      prinsip-prinsip Metode dan Media.


D.    Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis makalah ini berguna sebagai pengembangan metode dan media pendidikan dalam islam.
Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.      penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang metode dan media pendidikan dalam islam.
2.      pembaca,sebagai media informasi tentang metode dan media pendidikan dalam islam.






















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Metode dan Media
1.      Pengertian Metode
Metode berasal dari bahasa latin “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang      berarti jalan atau ke atau cara ke. Secara umum atau luas  metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah. Pasaribu dan Simanjuntuk (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa arab metode disebut “tariqah” artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam mengerjakan sesuatu, sedangkan menurut istilah ialah suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita. Metode dalam pendidikan islam disini adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh untuk bahan atau materi pendidikan islam kepada anak didik agar terwujud kepribadian muslim. Alat pendidikan islam yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan islam dengan demikian maka alat ini mencakup apa saja yang dapat digunakan termasuk didalamya metode pendidikan islam.
2.      Pengertian Media
Dari beberapa literature, tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media pendidikan, Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan sebagai sarana pendidikan. Term alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara hafifah berarti perantara atau pengantar. Dalam hal ini batasan makna media pendidikan dirumuskan pada beberapa batasan. Diantaranya, Gegne menyebutkan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Sementara Brigs mendefinisikan media sebagai salah satu bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan. Selanjutnya yang dimaksud dengan alat/media pendidikan Islam disini adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh unuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan Islam kepada anak didik agar terwujud keperibadian muslim.
Alat pendidikan Islam yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, dengan demikian maka alat ini mencangkup apa saja yang dapat digunakan dan mempunyai peranan penting sebab alat/media dapat digunakan utuk menuntun atau membimbing anak dalalm masa pertumbuhannya agar kelak menjadi kepribadian muslim yang diridhoi oleh Allah.
B.     Fungsi Metode dan Media
1.      Fungsi metode
Metode pendidikan islam mempunyai peranan penting sebab merupakan jembatan yang menghubungkan pendidik dengan anak didik menuju kepada tujuan pendidikan islam yaitu terbentuknya kepribadian muslim dan dapat mengarahkan keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan peserta didik.
2.      Fungsi media
Fungsi media diantaranya yaitu :
a.       Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan       pengajaran bagi guru.
b.      Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkret).
c.       Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan).
d.      Semua indera murid dapat diaktifkan.
e.       Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f.       Dapat membangkitkan dunia teori dengan realita.
Adapun menurut Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa fungsi  alat/media pendidikan itu adalah :
a.       mampu mengatasi kesulitan-kesulitan dan memperjelasmateri pelajaran yang sulit
b.      mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan pelajaran lebih hidup (menarik)
c.       merangsang anak untuk bekerja dan menggerakan naluri kecintaan,
melatih belajar dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
d.      membantu pembentukan kebiasaan, melahirkan pendapat memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran
e.       menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan), mempertajam indra memperhalus perasaan dan cepat belajar.
C.    Macam-macam Metode dan Media
1.      Macam-macam Metode
a.       Metode diakronik
Metode diakronik adalah suatu metode mengajar agama Islam yang menonjolkan aspek sejarahnya. Metode ini memberikan kemungkinan kepada mahasiswa untuk mengadakan studi perbandingan (komparatif) tentang berbagai hasil penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Disamping itu mahasiswa juga dapat mengadakan studi tentang interaksi antar ilmu pengetahuan agama dan disiplin ilmu lain, sehingga nampak relevansi, hubungan sebab akibat atau kesatuan integralnya. Lebih lanjut mahasiswa juga dapat menelaah sejarah kejadian dan lahirnya setiap bagian, komponen, sub-sistem, sistem dan supra-sistem agama Islam.
Metode ini dapat digunakan untuk mempelajari agama sebagai pengetahuan (aspek kognitivennya). Metode ini berguna pula untuk mengetahui kecenderungan perkembangan agama Islam dari masa ke masa sampai sekarang yang mungkin dapat merupakan bimbingan atau ilham bagi pemikiran keagamaam dimasa yang akan datang.
Sebenarnya metode ini tidak hanya merupakan metode belajar-mengajar agama dari segi kronologi waktunya, akan tetapi juga merupakan satu metode yang dapat membandingkan berbagai pendapat para ahli dari masa ke masa sesuai dengan kondisi dan situasinya pada waktunya itu.

b.      Metode sinkronik-analitik
Metode sinkronik-analitik adalah sebuah metode pendidikan agama Islam yang memberi kemampuan analisa teoritis yang sangat berguna bagi perkembangan keimanan, mental-intelek. Metode ini tidak semata-mata mengutamakan segi pelaksaan atau aplikasi praktis.
Teknik-teknik mengjara agama Islam yang biasa dipakai adalah teknik diskusi, seminar, lokakarya, kerja kelompok, resensi buku, penulisan kertas semester dan sebagainya. Metode sinkronik-analitik ini nampaknya yang paling banyak dipakai oleh para dosen atau instruktur karena memang relatif meringankan. Akan tetapi metode ini meninmbulkan kelemahan karena kurangnya kesempatan mahasiswa untuk mengaplikasikan teori-teori yang dipelajarinya.
c.       Metode pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah adalah latihan untuk mahasiswa yang dihadapkan kepada berbagai masalah suatu cabang ilmu dengan alternatif penyelesaiannya.Latihan ini dapat dilakukan di kelas dengan berbagai teknik simulasi, micro teaching dan critical incident, atau dilakukan secara laboratories dengan melakukan berbagai macam percobaan. Metode ini membutuhkan adanya semacam work book yang sudah disiapkan, yang merupakan test practices dengan kunci jawabannya yang sedapat mungkin disusun dalam buku terpisah.
Kelemahan metode ini ialah bahwa perkembangan berpikir mahasiswa mungkin hanya ada dalam suatu kerangka yang sudah tetap dan akhirnya bersifat mekanistis. Metode ini lebih merupakan cara penguasaan keterampilan daripada pengembangan mental-intelektual.
d.      Metode empiris
Metode empiris adalah suatu cara mengajar yang memungkinkan mahasiswa untuk mempelajari ilmu agama melalui proses realisasi dan aktualisasi tentang norma-norma dan kaidah agama melalui suatu proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial.
Metode ini memang diakui sebagai salah satu alternatif yang dilaksanakan secara murni. Oleh karena itu terbukalah pendekatan ulama kepada suatu metode tertentu tanpa mengabaikan sama sekali kemungkinan turut campurnya metode-metode lain. Apabila hal ini terjadi dalam suatu imbangan proporsi yang agak seimbang maka lahirlah yang ke (5) yaitu yang disebut metode aneka sumber atau selective method. Metode ini secara bebas menggunakan berbagai sumber metode yang ada.
Selain itu ada juga  metode-metode yang dianggap penting dan paling menonjol adalah :
1)      Metode dialog Qur’ani dan Nabawi
Adalah pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al Qur’an dan hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula metodekhiwar yang meliputi dialog khitabi  dan ta’abudi (bertanya dan lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggmbarkan dan lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan), dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). untuk yang terkhir ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka bertanya sesuatu kepada Rosulullah.
Dialog qur’ani merupakan jembatan yang dapat menghubungkan pemikiran seseoarang dengan orang lain sehingga mempunyai dampak terhadap jiwa peserta didik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:
a)      Permasalahan yang disajikan secara dinamis.
b)      Peserta dialog tertarik untuk terus mengikuti jalannya percakapan.
c)      Dapat membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan dalam jiwa.
d)     Topik pembicaraan yang disajikan secara realistis dan manusiawi.
Dapat dirumuskan bahwa dialog qur’ani-nabawi adalah metode pendidikan Islam yang sangat efektif dalam upaya menanamkan iman  pada diri seseorang, sehingga sikap dan perilakunya senantiasa terkontrol dengan baik.
2)      Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi
Metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan dari sumber pokok sejarah islam, yakin Al-qur’an dan Hadits
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik, dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik, mereka secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai uswah (suri tauladan).

3)      Metode Perumpamaan
Metode ini, disebut pula metode “amsal” yakni cara mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan psikologi edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya.
Dampak edukatif dari perumpamaan Al-quran dan Nabawi diantaranya :
a)      Memberikan kemudahan dalam memahami suatu konsep yang abstrak,  ini terjadi karena perumpamaan itu mengambil benda sebagai contoh konkrit dalam Al-Quran.
b)      Mempengaruhi emosi yang sejalan dengan konsep yang diumpamakan dan untuk mengembangkan aneka perasaan ketuhanan.
c)      Membina akal untuk terbiasa berfikir secara valid pada analogis melalui penyebutan premis-premis.
d)     Mampu mencipatan motivasi yang menggerakkan aspek emosi dan mental manusia.
4)      Metode keteladanan
Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang baik kepada anak didik.
Keteladanan itu ada dua macam :
a)      Sengaja berbuat untuk secara sadar ditiru oleh si terdidik.
b)      Berperilaku sesuaidengan nilai dan norma yang akan ditanamkan pada terdidik,sehingga tanpa sengaja menjadi teladan bagi terdidik.
5)       Metode Ibrah dan Mau’izhah
Metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan mana anak didik terhadap hakekat sesuatu,serta memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip islam. Menurut Al-qur’an, metode nasehat hanya diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti ketika suatu kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau kebenaran tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya dasar psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati, terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.
6)      Metode targhib dan tarhib
Metode ini, disebut pula metode “ancaman”  dan atau “intimidasi” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan hukuman ats kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah targhib dan tarhib dalam al-qur’an dan as-sunnah berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rosulnya. jadi, iya juga dapat diartikan sebagai ancaman Allah melalui penonjolan salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar mereka(peserta didik) teriangat untuk tidak melakukan kesalahan.
Ada beberapa kelebihan yang paling berkenaan dengan metode targhib dan tarhib ini antara lain :
a)      Taghib dan tarhib bertumpu pada pemberian kepuasan dan argumentasi.
b)      Targhib dan tarhip disertai gambaran keindahan surga ynag menakjubkan atau pembebasan azab neraka.
c)      Targhib dan tarhib islami bertumpu pada pengobatan emosi dan pembinaan efeksi ketuhanan.
d)     Targhib dan tarhib bertumpu pada pengontrolan emosi dan keseimbangan antara keduanya.
2.      Macam-macam Media :
a.       Alat
Alat sebagai media pendidikan merupakan fasalitas yang bisa menunjang dan melengkapi pendidikan termasuk di dalamnya bangunan samapi kepada alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk memperjelas dan mencobauntuk mengetahui, menganalisa serta mempraktekan teori tertentu.




b.      Lembaga
Kelembagaan seperti organisasi sosial dan pendidikan merupakan tempat berkumpul, mengembangkan dan membina individu. Di tempat tersebut dilakukan proses interaksi dan sosialisasi, sehingga terjadi proses pengaruh mempengaruhi dan pembentukan pola perilaku tertentu bagi setiap individu yang merupakan anggota kelembagaan tersebut.
c.       Perilaku
Perilaku merupakan penampilan (performance). Informasi merupakan media pencetusan dan sekaligus merupakan penentuan sistem norma yang telah diakui serta menjadi suatu alat untuk mempengaruhi, memberiakan contoh atau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.
d.      Alam semesta
Alam semesta sebagai lingkungan yang mempengaruhi individu juga merupakan media yang dapat membantu proses pendidikan di samping sebagai bahan atau materi pelajaran yang perlu dipelajari di dalam hubungannya dengan konteks materi secara luas. Alam semesta mrupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang diperlihatkan kepada manusia sebagai hukum Allah yang tidak tertulis dan sebagai media untuk memjelaskan apa yang disebutkan di dalam Al-Qur’an.
e.       Situasi
Media lain yang menunjang proses belajar adalah situasi yang dapat membentuk pola berfikir, sikap dan tingkah laku atau berbuat bagi individu tertentu. Media ini lebih dikenal peranannya dalam rangka menciptakan kondisi yang dapat melahirkan sugesti ataupun konflik atau antipati terhadap suatu materi pendidikan, oleh karena itu pendidik sebagai manager of learning harus menciptakan situasi tertentu agar proses pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan.
f.       Kultur
Kultur dapat berfungsi sebagai media pendidikan. Kultur yang terdiri dari sistem norma,idea, pola perilaku dan produk budaya baik yang bersifat konsep, maupun yang bersifat karya budaya dapat menjadi materi pendidikan yang di transpormasikan kepada generasi berikutnya untuk dilaku-ulangkan maupun dikembangkan kepada tingkat lebih tinggi (liutammima makarimal akhlak).
D.    Prinsip-prinsip Metode dan Media
1.      Prinsip-prinsip metode pendidikan 
            M. Arifin menetapkan sembilan prinsip yaitu :
a.       Prinsip memberikan suasana kegembiraan.
b.      Prinsip memberikan layanan dengan lemah lembut.
c.       Prinsip kebermaknaan.
d.      Prinsip prasyarat.
e.       Prinsip komunikasi.
f.       Prinsip pemberian pengetahuan baru.
g.      Prinsip memberikan model prilaku yang baik.
h.      Prinsip pengamalan.
i.        Prinsip kasih sayang.
j.        Prinsip-prinsip media
k.      Prinsip-Prinsip Penggunaan Media
Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari sesuatu sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfugsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu  media pengajaran.



Penggunaan media pengajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang menggunkannya. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat memanfaatkan multy media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.

























BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Pendidikan Islam merupakan usaha dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyampaikan sebuah agama, dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan dan berbuat, menciptakan kepribadian Muslim.
Dalam rangka membentuk itu semua, untuk mengajukan pendidikan Islam yang ada, misalnya dalam perkembangan kemajauan intelektual pendidikan.
Metode dan  media pendidikan dalam islam dapat  lebih meningkatkan tarap kemampuan dan keintelektualan bagi peserta didik. Dalam hal ini semua, metode dan media dalam  pendidikan Islam mempunyai pengaruh yang sangat besar dan penting.
B.     Saran
Dari makalah yang kami buat semoga akan menjadikan manfaat bagi kita semua. Namun, penulis menyadari dari pembuatan makalah ini banyak kekurangan baik dari tulisan maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.








DAFTAR PUSTAKA
Azyumardi Azra, (2002). Buku Teks Pendidikan Agama Islam: pada Perguruan tinggi Umum. Jakarta: DEPAG RI.
Muchsin, et al (1987). Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, jakarta: PT Bulan Bintang.