blog ini di ciptakan atas dasar kejenuhan yang sangat mendalam dari sang pencinta blog... khususnya sihhh... untuk ngeshare tugas-tugas yang telah di berikan oleh dosen... lumayan, bagi-bagi ilmu>> hhe :) NICE
Rabu, 01 Oktober 2014
MAKALAH
METODE DAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM
ISLAM
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Oleh
:
Amalia Shaleha 132151045
Isma Nurhaliza 132151036
Nadya Suryani 132151063
Kelas
1B
PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga tercurah
limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW karena dengan jasa-jasanyalah budaya-budaya kejahiliyahan dapat
terhapus dan muncul dunia yang penuh dengan peradaban. Makalah yang berjudul METODE
DAN MEDIA PENDIDIKAN DALAM ISLAM dibuat bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan
makalah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ibu Hj. Heni Sukmawati, M.Pd selaku dosen mata kuliah yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini;
2.
rekan-rekan sekelompok yang telah
bekerjasama untuk menyelesaikan makalah ini;
3.
semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan
satu per satu.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya. Sejauh apapun penelusuran penulis dalam proses pembuatan makalah
ini, pasti terdapat berbagai kekurangan dan kekhilafan didalamnya. Oleh karena
itu, permintaan maaf yang sebesar-besarnya
penulis sampaikan atas berbagai kekurangan dan kekhilafan tersebut. Terakhir,
penulis juga sangat mengharapkan berbagai koreksi dan saran-saran dari semua
pihak sebagai bahan pembelajaran dan pembekalan bagi penulis dalam pembuatan
makalah berikutnya.
Tasikmalaya, September 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..................................................................................... I
Daftar
Isi................................................................................................ II
Bab
I Pendahuluan……………………………………………………. 1
A. Latar
Belakang…………………………………………….. 1
B. Rumusan
Masalah…………………………………………. 1
C. Tujuan……………………………………………………… 1
D. Manfaat……………………………………………………. 2
Bab
II Pembahasan…………………………………………………… 3
A. Pengertian
Metode dan Media…………………………….. 3
B. Fungsi
Metode dan Media…………………………………. 4
C. Macam-macam
Metode dan Media………………………. 5
D. Prinsip-prinsip
Metode dan Media………………………… 12
Bab
III
Penutup………………………………………………………. 14
A. Kesimpulan………………………………………………… 14
B.Saran……………………………………………………….. 14
Daftar
Pustaka………………………………………………………… 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan upaya untuk
mencerdaskan manusia dari segi intelektual, emosional dan spiritual. Upaya ini
dilakukan oleh sekelompok manusia yang mampu melaksanakannya, karena seorang
pendidik itu harus menguasai ilmu-ilmu yang akan diajarkan. Jika tidak, maka
akan terjadi proses pendidikan yang membosankan bahkan mungkin menjadi
aktivitas pembodohan. Hal ini diupayakan jangan sampai terjadi karena dapat
merusak akhlak manusia dan akan berkembang pada rusaknya masyarakat, bangsa dan
negara.
Dari pernyataan di atas, penting bagi
seorang pendidik untuk mengetahui dan memahami apa saja yang diperlukan dalam
proses KBM. Diantara hal-hal tersebut yaitu metode dan media pendidikan.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di
atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa
pengertian dari Metode dan Media ?
2. Bagaimana
fungsi dari Metode dan Media ?
3. Apa
yang termasuk macam-macam Metode dan Media ?
4. Apa
saja yang menjadi prinsip-prinsip Metode dan Media ?
C.
Tujuan
Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas,
makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. pengertian
Metode dan Media;
2. fungsi
Metode dan Media;
3. apa
saja macam-macam Metode dan media;
4. prinsip-prinsip
Metode dan Media.
D.
Kegunaan
Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan
memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis
makalah ini berguna sebagai pengembangan metode dan media pendidikan dalam
islam.
Secara
praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. penulis,
sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang
metode dan media pendidikan dalam islam.
2. pembaca,sebagai
media informasi tentang metode dan media pendidikan dalam islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode dan Media
1.
Pengertian
Metode
Metode berasal dari
bahasa latin “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan atau ke atau cara ke. Secara umum atau luas metode
atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak
didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno
Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan
dari pada murid-murid di sekolah. Pasaribu dan Simanjuntuk (1982), mengatakan
bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Dalam bahasa arab
metode disebut “tariqah” artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam
mengerjakan sesuatu, sedangkan menurut istilah ialah suatu sistem atau cara
yang mengatur suatu cita-cita. Metode
dalam pendidikan islam disini adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh untuk
bahan atau materi pendidikan islam kepada anak didik agar terwujud kepribadian muslim.
Alat pendidikan islam yaitu segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan islam dengan demikian maka
alat ini mencakup apa saja yang dapat digunakan termasuk didalamya metode
pendidikan islam.
2. Pengertian
Media
Dari
beberapa literature, tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media
pendidikan, Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan
media pendidikan sebagai sarana pendidikan. Term alat berarti barang
sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari
bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara hafifah berarti perantara
atau pengantar. Dalam hal ini batasan makna media pendidikan dirumuskan pada
beberapa batasan. Diantaranya, Gegne menyebutkan bahwa media adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang peserta didik untuk
belajar.
Sementara
Brigs mendefinisikan media sebagai salah satu bentuk alat fisik yang dapat
menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi
mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses
penyampaian pesan. Selanjutnya yang dimaksud dengan alat/media pendidikan Islam
disini adalah jalan atau cara yang dapat ditempuh unuk menyampaikan bahan atau materi
pendidikan Islam kepada anak didik agar terwujud keperibadian muslim.
Alat pendidikan Islam yaitu segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, dengan
demikian maka alat ini mencangkup apa saja yang dapat digunakan dan mempunyai
peranan penting sebab alat/media dapat digunakan utuk menuntun atau membimbing
anak dalalm masa pertumbuhannya agar kelak menjadi kepribadian muslim yang
diridhoi oleh Allah.
B.
Fungsi
Metode dan Media
1. Fungsi
metode
Metode pendidikan islam
mempunyai peranan penting sebab merupakan jembatan yang menghubungkan pendidik
dengan anak didik menuju kepada tujuan pendidikan islam yaitu terbentuknya
kepribadian muslim dan dapat mengarahkan
keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar
berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar
mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian
tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi
pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan
peserta didik.
2.
Fungsi
media
Fungsi media diantaranya yaitu :
Fungsi media diantaranya yaitu :
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran bagi guru.
b. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkret).
c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak
membosankan).
d. Semua indera murid dapat diaktifkan.
e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.
f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realita.
Adapun menurut Abu Bakar Muhammad berpendapat bahwa
fungsi alat/media pendidikan itu adalah
:
a. mampu mengatasi kesulitan-kesulitan
dan memperjelasmateri pelajaran yang sulit
b. mampu mempermudah pemahaman dan menjadikan
pelajaran lebih hidup (menarik)
c. merangsang anak untuk bekerja dan
menggerakan naluri kecintaan,
melatih
belajar dan menimbulkan kemauan keras untuk mempelajari sesuatu.
d. membantu pembentukan kebiasaan,
melahirkan pendapat memperhatikan dan memikirkan suatu pelajaran
e. menimbulkan kekuatan perhatian (ingatan),
mempertajam indra memperhalus perasaan dan cepat belajar.
C. Macam-macam
Metode dan Media
1.
Macam-macam
Metode
a. Metode diakronik
Metode diakronik adalah suatu metode
mengajar agama Islam yang menonjolkan aspek sejarahnya. Metode ini memberikan
kemungkinan kepada mahasiswa untuk mengadakan studi perbandingan (komparatif)
tentang berbagai hasil penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Disamping
itu mahasiswa juga dapat mengadakan studi tentang interaksi antar ilmu
pengetahuan agama dan disiplin ilmu lain, sehingga nampak relevansi, hubungan
sebab akibat atau kesatuan integralnya. Lebih lanjut mahasiswa juga dapat
menelaah sejarah kejadian dan lahirnya setiap bagian, komponen, sub-sistem,
sistem dan supra-sistem agama Islam.
Metode ini dapat digunakan untuk mempelajari
agama sebagai pengetahuan (aspek kognitivennya). Metode ini berguna pula untuk
mengetahui kecenderungan perkembangan agama Islam dari masa ke masa sampai
sekarang yang mungkin dapat merupakan bimbingan atau ilham bagi pemikiran
keagamaam dimasa yang akan datang.
Sebenarnya metode ini tidak hanya
merupakan metode belajar-mengajar agama dari segi kronologi waktunya, akan
tetapi juga merupakan satu metode yang dapat membandingkan berbagai pendapat
para ahli dari masa ke masa sesuai dengan kondisi dan situasinya pada waktunya
itu.
b.
Metode
sinkronik-analitik
Metode
sinkronik-analitik adalah sebuah metode pendidikan agama Islam yang memberi
kemampuan analisa teoritis yang sangat berguna bagi perkembangan keimanan,
mental-intelek. Metode ini tidak semata-mata mengutamakan segi pelaksaan atau
aplikasi praktis.
Teknik-teknik mengjara
agama Islam yang biasa dipakai adalah teknik diskusi, seminar, lokakarya, kerja
kelompok, resensi buku, penulisan kertas semester dan sebagainya. Metode
sinkronik-analitik ini nampaknya yang paling banyak dipakai oleh para dosen
atau instruktur karena memang relatif meringankan. Akan tetapi metode ini
meninmbulkan kelemahan karena kurangnya kesempatan mahasiswa untuk
mengaplikasikan teori-teori yang dipelajarinya.
c. Metode pemecahan masalah
Metode pemecahan
masalah adalah latihan untuk mahasiswa yang dihadapkan kepada berbagai masalah
suatu cabang ilmu dengan alternatif penyelesaiannya.Latihan ini dapat dilakukan
di kelas dengan berbagai teknik simulasi, micro teaching dan critical incident,
atau dilakukan secara laboratories dengan melakukan berbagai macam percobaan.
Metode ini membutuhkan adanya semacam work book yang sudah disiapkan, yang
merupakan test practices dengan kunci jawabannya yang sedapat mungkin disusun
dalam buku terpisah.
Kelemahan metode ini
ialah bahwa perkembangan berpikir mahasiswa mungkin hanya ada dalam suatu
kerangka yang sudah tetap dan akhirnya bersifat mekanistis. Metode ini lebih
merupakan cara penguasaan keterampilan daripada pengembangan mental-intelektual.
d.
Metode
empiris
Metode empiris adalah
suatu cara mengajar yang memungkinkan mahasiswa untuk mempelajari ilmu agama
melalui proses realisasi dan aktualisasi tentang norma-norma dan kaidah agama
melalui suatu proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial.
Metode ini memang
diakui sebagai salah satu alternatif yang dilaksanakan secara murni. Oleh
karena itu terbukalah pendekatan ulama kepada suatu metode tertentu tanpa
mengabaikan sama sekali kemungkinan turut campurnya metode-metode lain. Apabila
hal ini terjadi dalam suatu imbangan proporsi yang agak seimbang maka lahirlah
yang ke (5) yaitu yang disebut metode aneka sumber atau selective method.
Metode ini secara bebas menggunakan berbagai sumber metode yang ada.
Selain itu ada juga metode-metode yang dianggap penting dan paling menonjol adalah :
1) Metode dialog Qur’ani dan Nabawi
Adalah
pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan oleh Al Qur’an dan
hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula metodekhiwar yang
meliputi dialog khitabi dan ta’abudi (bertanya
dan lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif (menggmbarkan dan lalu
mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu mengemukakan alasan), dan
dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu beriman). untuk yang terkhir
ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh sahabat ketika mereka bertanya
sesuatu kepada Rosulullah.
Dialog qur’ani merupakan jembatan yang
dapat menghubungkan pemikiran seseoarang dengan orang lain sehingga mempunyai
dampak terhadap jiwa peserta didik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni:
a) Permasalahan
yang disajikan secara dinamis.
b) Peserta dialog tertarik untuk terus
mengikuti jalannya percakapan.
c) Dapat membangkitkan perasaan dan
menimbulkan kesan dalam jiwa.
d) Topik pembicaraan yang disajikan
secara realistis dan manusiawi.
Dapat dirumuskan
bahwa dialog qur’ani-nabawi adalah metode pendidikan Islam yang sangat efektif
dalam upaya menanamkan iman pada diri seseorang, sehingga sikap dan
perilakunya senantiasa terkontrol dengan baik.
2) Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi
Metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik
dengan mengandalkan bahasa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan
pesan dari sumber pokok sejarah islam, yakin Al-qur’an dan Hadits
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan
karena dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta
didik, dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta
didik, mereka secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut
sebagai uswah (suri tauladan).
3) Metode Perumpamaan
Metode ini, disebut pula metode “amsal” yakni
cara mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami suatu
konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan psikologi
edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya.
Dampak edukatif dari perumpamaan
Al-quran dan Nabawi diantaranya :
a) Memberikan kemudahan dalam memahami
suatu konsep yang abstrak, ini terjadi
karena perumpamaan itu mengambil benda sebagai contoh konkrit dalam Al-Quran.
b) Mempengaruhi emosi yang sejalan
dengan konsep yang diumpamakan dan untuk mengembangkan aneka perasaan
ketuhanan.
c) Membina akal untuk terbiasa berfikir
secara valid pada analogis melalui penyebutan premis-premis.
d) Mampu mencipatan motivasi yang
menggerakkan aspek emosi dan mental manusia.
4) Metode keteladanan
Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang
baik kepada anak didik.
Keteladanan itu ada dua macam :
a) Sengaja berbuat untuk secara sadar
ditiru oleh si terdidik.
b) Berperilaku sesuaidengan nilai dan
norma yang akan ditanamkan pada terdidik,sehingga tanpa sengaja menjadi teladan
bagi terdidik.
5) Metode Ibrah dan Mau’izhah
Metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah
atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan mana anak didik
terhadap hakekat sesuatu,serta memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak
mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip islam. Menurut Al-qur’an, metode
nasehat hanya diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti
ketika suatu kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau
kebenaran tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya
dasar psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati,
terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.
6) Metode targhib dan tarhib
Metode ini, disebut pula metode “ancaman” dan
atau “intimidasi” yakni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara
pendidik memberikan hukuman ats kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah
targhib dan tarhib dalam al-qur’an dan as-sunnah berarti ancaman atau
intimidasi melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan
Rosulnya. jadi, iya juga dapat diartikan sebagai ancaman Allah melalui
penonjolan salah satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar
mereka(peserta didik) teriangat untuk tidak melakukan kesalahan.
Ada beberapa kelebihan yang paling berkenaan dengan metode
targhib dan tarhib ini antara lain :
a) Taghib dan tarhib bertumpu pada
pemberian kepuasan dan argumentasi.
b) Targhib dan tarhip disertai gambaran
keindahan surga ynag menakjubkan atau pembebasan azab neraka.
c) Targhib dan tarhib islami bertumpu
pada pengobatan emosi dan pembinaan efeksi ketuhanan.
d) Targhib
dan tarhib bertumpu pada pengontrolan emosi dan keseimbangan antara keduanya.
2. Macam-macam Media :
a. Alat
Alat sebagai media
pendidikan merupakan fasalitas yang bisa menunjang dan melengkapi pendidikan
termasuk di dalamnya bangunan samapi kepada alat-alat bantu yang dibutuhkan
untuk memperjelas dan mencobauntuk mengetahui, menganalisa serta mempraktekan
teori tertentu.
b. Lembaga
Kelembagaan seperti
organisasi sosial dan pendidikan merupakan tempat berkumpul, mengembangkan dan
membina individu. Di tempat tersebut dilakukan proses interaksi dan
sosialisasi, sehingga terjadi proses pengaruh mempengaruhi dan pembentukan pola
perilaku tertentu bagi setiap individu yang merupakan anggota kelembagaan
tersebut.
c. Perilaku
Perilaku merupakan
penampilan (performance). Informasi merupakan media pencetusan dan sekaligus
merupakan penentuan sistem norma yang telah diakui serta menjadi suatu alat
untuk mempengaruhi, memberiakan contoh atau melaksanakan sesuatu yang telah
ditetapkan.
d. Alam semesta
Alam semesta sebagai
lingkungan yang mempengaruhi individu juga merupakan media yang dapat membantu
proses pendidikan di samping sebagai bahan atau materi pelajaran yang perlu
dipelajari di dalam hubungannya dengan konteks materi secara luas. Alam semesta
mrupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang diperlihatkan kepada manusia
sebagai hukum Allah yang tidak tertulis dan sebagai media untuk memjelaskan apa
yang disebutkan di dalam Al-Qur’an.
e. Situasi
Media lain yang
menunjang proses belajar adalah situasi yang dapat membentuk pola berfikir,
sikap dan tingkah laku atau berbuat bagi individu tertentu. Media ini lebih
dikenal peranannya dalam rangka menciptakan kondisi yang dapat melahirkan
sugesti ataupun konflik atau antipati terhadap suatu materi pendidikan, oleh
karena itu pendidik sebagai manager of learning harus menciptakan situasi
tertentu agar proses pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan.
f. Kultur
Kultur dapat berfungsi
sebagai media pendidikan. Kultur yang terdiri dari sistem norma,idea, pola
perilaku dan produk budaya baik yang bersifat konsep, maupun yang bersifat
karya budaya dapat menjadi materi pendidikan yang di transpormasikan kepada
generasi berikutnya untuk dilaku-ulangkan maupun dikembangkan kepada tingkat
lebih tinggi (liutammima makarimal akhlak).
D.
Prinsip-prinsip Metode dan Media
1. Prinsip-prinsip metode pendidikan
M. Arifin menetapkan sembilan prinsip
yaitu :
a. Prinsip memberikan suasana kegembiraan.
b. Prinsip memberikan layanan dengan lemah lembut.
c. Prinsip kebermaknaan.
d. Prinsip prasyarat.
e. Prinsip komunikasi.
f. Prinsip pemberian pengetahuan baru.
g. Prinsip memberikan model prilaku yang baik.
h. Prinsip pengamalan.
i.
Prinsip
kasih sayang.
j.
Prinsip-prinsip
media
k. Prinsip-Prinsip
Penggunaan Media
Penggunaan media pengajaran hendaknya
dipandang sebagai bagian yang integral dari sesuatu sistem pengajaran dan bukan
hanya sebagai alat bantu yang berfugsi sebagai tambahan yang digunakan bila
dianggap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktu-waktu dibutuhkan.
Media pengajaran hendaknya dipandang
sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang
dihadapi dalam proses belajar mengajar.
Guru hendaknya benar-benar menguasai
teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.Guru seharusnya
memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
Penggunaan media pengajaran harus
diorganisir secara sistematis bukan sembarang menggunkannya. Jika sekiranya
suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media, maka guru dapat
memanfaatkan multy media yang menguntungkan dan memperlancar proses belajar
mengajar dan juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Simpulan
Pendidikan Islam merupakan usaha dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka menyampaikan sebuah agama, dengan berdakwah,
menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan dan berbuat,
menciptakan kepribadian Muslim.
Dalam rangka membentuk itu semua, untuk mengajukan
pendidikan Islam yang ada, misalnya dalam perkembangan kemajauan intelektual
pendidikan.
Metode dan media
pendidikan dalam islam dapat lebih
meningkatkan tarap kemampuan dan keintelektualan bagi peserta didik. Dalam hal ini
semua, metode dan media dalam pendidikan
Islam mempunyai pengaruh yang sangat besar dan penting.
B.
Saran
Dari makalah yang kami buat semoga akan menjadikan
manfaat bagi kita semua. Namun, penulis menyadari dari pembuatan makalah ini
banyak kekurangan baik dari tulisan maupun kata-katanya. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Azyumardi
Azra, (2002). Buku Teks Pendidikan Agama Islam: pada Perguruan tinggi Umum.
Jakarta: DEPAG RI.
Muchsin,
et al (1987). Islam untuk Disiplin Ilmu Pendidikan, jakarta: PT Bulan
Bintang.
Langganan:
Postingan (Atom)